Dulu Pernah Tenggelam di Rawa, Dewi Gita Justru Takut Ketinggian Seiring Bertambahnya Usia

Kapanlagi.comDewi Gita dikenal sebagai sosok yang ceria dan tenang di depan publik, tapi ternyata ia punya fobia yang cukup mengganggu. Di balik tampilannya yang kalem, ibu satu anak ini mengaku punya ketakutan ketinggian yang sudah berlangsung sejak lama.

“Aku sempat mau tenggelam dulu, di rawa, ditolong sama saudara,” ungkap Dewi saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (21/4/2025).

Menurut istri Armand Maulana ini, pengalaman itu masih sering jadi bahan obrolan keluarga tiap kali berkumpul. Momen yang awalnya menegangkan itu kini malah jadi semacam legenda keluarga.

“Sampai cerita sampai saat ini kalau lebaran tuh pasti di-refill sama saudara-saudara. Dan cucu emang bener,” katanya.

1. Takut Ketinggian

Walaupun pengalaman traumatis itu berkaitan dengan air, Dewi justru merasa ketakutannya berkembang jadi takut ketinggian. Ia menyadari rasa takutnya semakin kuat seiring bertambahnya usia dan perubahan tanggung jawab sebagai orang tua.

“Sebenernya kalau trauma tuh lebih ke di air ya. Tapi kalau ketinggian nggak apa-apa,” ujarnya.

Ternyata, bentuk ketinggian seperti gedung tinggi masih bisa ditoleransi selama dia nggak melihat langsung ke bawah. Dewi juga menyebut bahwa beberapa orang lain mengalami hal serupa.

“Kalau gedung tinggi asal aku nggak lihat. Kan ada yang dia naik ke situ. Dia juga nggak bisa,” katanya.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Tak Nyaman Melihat ke Bawah

Asalkan tak melihat pemandangan di bawahnya, Dewi masih bisa menguasai keadaan. Bahkan saat naik lift di gedung tinggi, dia mengaku masih bisa tetap tenang.

“Aku masih bisa. Asal nggak lihat aja aku ada di mana gitu,” ujarnya.

Namun, ketika harus melihat langsung ke bawah dari ketinggian, rasa takut itu datang begitu saja dan membuatnya tak nyaman. Ia berusaha keras menjaga pandangan agar tetap sempit dan terfokus.

“Karena kalau kita di gedung kan kalau di lift kan masih nggak lihat bawahnya,” ucapnya.

3. Alami Momen Panik

Dewi pernah mengalami momen panik saat berada di jembatan kaca lantai tiga yang tembus pandang. Walau cuma beberapa meter dari tanah, pemandangan bawah membuatnya sulit melangkah.

“Kan waktu itu sempatnya kayak padahal cuma lantai 3. Tapi itu si jembatannya tembus. Yang kaca gitu. Nggak bisa aku nyebrang,” katanya.

Ketakutan terhadap ketinggian itu makin terasa sejak Dewi menjadi seorang ibu. Ia baru sadar kalau ia punya fobia setelah sering mengantar anak ke tempat wisata atau wahana yang memacu adrenalin.

“Mungkin lebih ke… Realize-nya tuh aku takut ketinggian pas punya anak kali ya. Pas anak kita diajak ke mana,” katanya.

4. Hindari Wahana Ekstrem

Setiap kali ke tempat hiburan, Dewi dengan senang hati memilih peran sebagai penjaga tas dibanding ikut wahana ekstrem. Ia merasa lebih nyaman menikmati momen dari bawah tanpa harus menantang diri sendiri.

“Jagain tas aja. Udah jagain tas, jagain makanan. Udah seneng. Udah kalian main-main. Aku jagain tas,” katanya.

Meski dulunya hampir tenggelam, Dewi bilang dirinya nggak sampai mengalami trauma berat terhadap air. Bahkan berenang masih jadi aktivitas yang bisa ia lakukan dengan santai.

“Nggak ada. Malahnya aku tadinya harusnya trauma karena aku sempet tenggelam,” ujarnya.

5. Pengobatan dan Terapi Fobia

Soal pengobatan atau terapi untuk mengatasi fobianya, Dewi justru memilih pendekatan yang lebih santai. Ia merasa rasa takut itu bukan sesuatu yang harus terlalu dibesar-besarkan.

“Belum, belum. Udah lah. Menurut aku itu bukan penyakit. Itu manja. Manja aja itu mah. Udah lah. Diemin aja. Harus dilawan,” tegasnya.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *