Kapanlagi.com – Agnez Mo terlibat dalam kasus hak cipta beberapa waktu lalu. Pada 30 Januari 2025, Agnez Mo dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat karena membawakan lagu ‘Bilang Saja’ tanpa izin dari penciptanya, Ari Bias. Akibatnya, pelantun hits ini harus membayar denda sebesar Rp 1,5 miliar sebagai ganti rugi.
Namun, Agnez tak tinggal diam, ia langsung mengajukan kasasi dan menyatakan kekecewaannya terhadap penafsiran Undang-Undang Hak Cipta yang dianggap merugikan dirinya.
Kasus tersebut diikuti dengan munculnya kubu musisi Indonesia yakni VISI dan AKSI. Tak sedikit yang mempertanyakan mengapa kedua kubu tersebut tak berdialog saja? Soal itu, Ariel NOAH dan Armand Maulana selaku perwakilan dari VISI pun buka suara.
Advertisement
1. Bukan Ajang Diskusi
“Padahal dari awal, kita bukannya gak mau ngobrol. Tapi waktu kita diundang, kita tahu itu bukan ajang diskusi. Itu promosi DDL (Digital Direct License),” ujar Ariel saat berbincang dengan detikpop, Kamis (3/7).
Untuk itu, Armand dan Ariel pun enggan dimanfaatkan. Apalagi setelah munculnya gugatan Ari Bias kepada Agnez Mo.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
2. Efek Jangka Panjang
“Apa yang dilakukan Ari Bias itu bisa punya efek jangka panjang,” terang Ariel.
VISI bukannya enggan berdiskusi tapi memang situasinya seperti terkunci oleh keputusan hukum yang saat ini dalam tahap kasasi Menurut Armand, kalau isu Ari Bias ini bisa selesai, semuanya bakal lebih gampang.
“Blundernya AKSI ya di situ doang sebenarnya,” ungkap Armand.
Advertisement
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
